News

PBNU Tunjuk Mantan Menteri M. Nuh sebagai Katib Aam Baru, Gantikan KH Akhmad Said Asrori

15 December 2025
11:51 WIB
PBNU Tunjuk Mantan Menteri M. Nuh sebagai Katib Aam Baru, Gantikan KH Akhmad Said Asrori
sumber gambar : asset.tribunnews.com
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi menunjuk Prof. Dr. K.H. Mohammad Nuh sebagai Katib Aam yang baru, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh K.H. Akhmad Said Asrori. Penunjukan ini diputuskan dalam Rapat Harian gabungan antara Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU yang berlangsung di Jakarta. Perubahan kepemimpinan di salah satu posisi strategis ini menandai dinamika internal organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut. Keputusan ini diharapkan mampu membawa energi dan arah baru dalam menjalankan roda organisasi. Seluruh jajaran PBNU menyambut baik penunjukan ini sebagai bagian dari upaya penyegaran.

Keputusan penting ini diambil dalam sebuah forum yang merepresentasikan otoritas tertinggi di PBNU, mencerminkan proses musyawarah yang matang di antara para petinggi organisasi. Rapat Harian gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah merupakan forum pengambilan kebijakan fundamental yang memastikan sinergi antara kepemimpinan spiritual (Syuriyah) dan eksekutif (Tanfidziyah). Pembahasan mendalam mengenai arah organisasi serta tantangan ke depan menjadi dasar pertimbangan penunjukan ini. Proses ini menegaskan komitmen PBNU terhadap tata kelola organisasi yang transparan dan akuntabel. Konsolidasi internal senantiasa menjadi prioritas utama.

Prof. Dr. K.H. Mohammad Nuh, yang akrab disapa M. Nuh, bukanlah sosok asing di kancah nasional maupun organisasi. Beliau memiliki rekam jejak yang cemerlang, termasuk pengalamannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional pada periode 2009-2014 dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Pengalamannya yang luas di bidang pendidikan, teknologi, dan pemerintahan diharapkan mampu memberikan dimensi baru dalam pengembangan program-program PBNU. Kehadiran beliau diharapkan dapat memperkuat jejaring PBNU di berbagai sektor. Reputasi akademis dan manajerialnya menjadikannya pilihan yang relevan untuk posisi krusial ini.

Posisi Katib Aam merupakan salah satu jabatan sentral dalam struktur PBNU, yang berfungsi sebagai sekretaris jenderal dan bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi serta koordinasi seluruh program kerja organisasi. Katib Aam berperan vital dalam memastikan implementasi keputusan-keputusan Syuriyah dan Tanfidziyah berjalan efektif di seluruh tingkatan kepengurusan. Ia juga menjadi penghubung utama antara pimpinan pusat dengan seluruh jajaran di daerah. Efisiensi operasional organisasi sangat bergantung pada kinerja Katib Aam. Peran strategis ini memerlukan pemimpin yang visioner dan memiliki kapasitas manajerial tinggi.

Sebelumnya, jabatan Katib Aam dipegang oleh K.H. Akhmad Said Asrori, yang telah berkontribusi besar selama masa kepemimpinannya. Beliau dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dan telah banyak berperan dalam menggerakkan program-program keumatan dan kebangsaan PBNU. Kontribusi K.H. Akhmad Said Asrori selama menjabat telah meletakkan fondasi kuat bagi kerja-kerja organisasi di berbagai bidang. Semangat pengabdiannya terhadap Nahdlatul Ulama patut diapresiasi oleh seluruh warga Nahdliyin. PBNU mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi dan sumbangsih yang telah diberikan.

Penunjukan Prof. M. Nuh sebagai Katib Aam baru ini dapat diinterpretasikan sebagai langkah strategis PBNU untuk mengoptimalkan potensi dan adaptasi organisasi terhadap dinamika zaman. Dengan latar belakang M. Nuh yang kuat di bidang pendidikan dan inovasi, diharapkan PBNU dapat semakin memperkuat perannya dalam mencetak generasi unggul dan mendorong kemajuan di sektor-sektor strategis. Langkah ini juga menunjukkan kesiapan PBNU dalam menyambut tantangan global yang semakin kompleks. Transformasi dan modernisasi menjadi bagian integral dari visi kepengurusan saat ini.

Sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab besar dalam membina umat, menjaga kerukunan antarumat beragama, serta menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa. Setiap perubahan dalam jajaran kepemimpinan PBNU selalu menarik perhatian publik, mengingat pengaruhnya yang luas terhadap stabilitas sosial dan politik negara. Organisasi ini telah lama menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama dan nasionalisme. Soliditas kepemimpinan menjadi kunci keberlanjutan misi mulia PBNU.

Dengan kepemimpinan Prof. M. Nuh sebagai Katib Aam, PBNU diharapkan dapat terus menjaga semangat kebersamaan dan konsolidasi organisasi, sekaligus membawa inovasi yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan. Penunjukan ini menjadi momentum penting bagi PBNU untuk semakin memperkuat posisinya sebagai lokomotif perubahan positif di tengah masyarakat. Seluruh elemen PBNU diimbau untuk mendukung kepemimpinan baru ini demi terwujudnya tujuan organisasi. Harapannya, PBNU dapat terus berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara.

Referensi: www.tribunnews.com