Polemik Bandara Ilegal Morowali Memanas, Aktivis Perempuan Soroti Akuntabilitas Presiden Jokowi
1 December 2025
13:22 WIB
sumber gambar : fajar.co.id
Indonesia kembali diguncang isu sensitif setelah terkuaknya keberadaan fasilitas penerbangan tak berizin di Morowali, Sulawesi Tengah. Polemik ini semakin memanas menyusul pernyataan tajam dari Ida Kusdianti, seorang aktivis perempuan terkemuka, yang secara langsung menyinggung peran dan akuntabilitas Presiden Joko Widodo. Penemuan bandara ilegal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan negara dan penegakan hukum di tengah maraknya investasi dan pembangunan. Situasi ini menambah daftar panjang tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam menjaga kedaulatan wilayah serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Publik kini menanti respons konkret dari pihak berwenang terkait temuan mengejutkan tersebut dan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil.
Bandara ilegal yang diduga beroperasi di wilayah Morowali ini memicu kekhawatiran serius dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat sipil. Fasilitas ini diperkirakan telah beroperasi tanpa izin resmi dari Kementerian Perhubungan atau otoritas penerbangan sipil lainnya, yang merupakan pelanggaran serius. Keberadaan infrastruktur semacam ini berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan, melanggar kedaulatan udara nasional, serta dapat disalahgunakan untuk kegiatan yang tidak sah dan melanggar hukum. Investigasi mendalam diperlukan untuk mengungkap motif di balik pembangunan dan operasional bandara gelap tersebut, termasuk siapa saja pihak yang terlibat dalam proyek terlarang ini. Insiden ini menyoroti celah pengawasan yang memungkinkan proyek infrastruktur vital bisa luput dari pantauan negara.
Ida Kusdianti, yang dikenal vokal dalam isu-isu kebangsaan dan keadilan sosial, tidak ragu melontarkan kritik kerasnya terkait skandal ini. Dalam pernyataannya, ia secara eksplisit mengaitkan terbongkarnya bandara ilegal ini dengan kepemimpinan nasional di bawah Presiden Jokowi. Aktivis tersebut mempertanyakan sejauh mana pengawasan dan kontrol pemerintah pusat terhadap proyek-proyek strategis atau aktivitas besar di daerah-daerah terpencil. Menurut Ida, insiden ini bukan hanya masalah lokal semata, melainkan cerminan dari potensi kelemahan sistemik dalam penegakan regulasi dan pengawasan di tingkat tertinggi pemerintahan. Seruan Ida Kusdianti ini sontak menarik perhatian publik luas dan memicu perdebatan sengit di media sosial serta platform diskusi lainnya.
Penyebutan nama Presiden Jokowi oleh Ida Kusdianti menyiratkan bahwa masalah ini dianggap bukan hanya kegagalan teknis semata, melainkan juga kegagalan dalam rantai komando dan akuntabilitas politik. Pertanyaan besar muncul tentang bagaimana sebuah fasilitas sebesar bandara dapat dibangun dan beroperasi tanpa sepengetahuan atau izin dari pemerintah pusat selama periode tertentu. Ini memunculkan spekulasi mengenai koordinasi antarlembaga negara, efektivitas badan intelijen, serta komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan. Kritikan ini juga dapat diartikan sebagai dorongan agar Presiden sendiri mengambil tindakan tegas dan memastikan semua pihak yang bertanggung jawab diusut tuntas tanpa pandang bulu. Respons dari Istana atau kementerian terkait sangat dinanti untuk memberikan klarifikasi menyeluruh dan menenangkan kekhawatiran publik.
Kasus bandara ilegal di Morowali ini berpotensi merusak citra investasi Indonesia di mata investor internasional dan mengikis kepercayaan publik terhadap kapasitas negara dalam menegakkan hukum. Keberadaan fasilitas ilegal semacam itu dapat menciptakan preseden buruk dan membuka pintu bagi praktik-praktik serupa di masa depan jika tidak ditangani dengan serius dan tuntas. Isu ini juga menyoroti pentingnya integritas pejabat publik dan transparansi dalam setiap proyek pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di daerah-daerah yang kaya sumber daya alam. Penegakan hukum yang adil dan tanpa pandang bulu menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Masyarakat sipil mendesak pemerintah untuk menunjukkan komitmennya terhadap supremasi hukum tanpa kompromi.
Untuk meredakan kegelisahan publik dan memulihkan wibawa negara, penyelidikan komprehensif dan transparan adalah mutlak diperlukan dalam kasus ini. Pemerintah diharapkan segera membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas seluruh aspek yang berkaitan dengan bandara ilegal tersebut, mulai dari perizinan, pendanaan, hingga pihak-pihak yang terlibat dalam operasinya. Ida Kusdianti dan berbagai elemen masyarakat sipil terus mendesak agar ada pertanggungjawaban dari pejabat terkait, termasuk penjelasan langsung dari otoritas tertinggi mengenai insiden ini. Kasus Morowali ini menjadi ujian penting bagi komitmen Indonesia terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih dan penegakan hukum yang berkeadilan bagi semua warga negara. Perkembangan lebih lanjut dari kasus ini akan terus dipantau dengan seksama oleh seluruh lapisan masyarakat dan media.