News

Tragedi Memilukan: Bocah 13 Tahun Tenggelam di Kolam Galian Pasir Tulungagung

15 December 2025
11:49 WIB
Tragedi Memilukan: Bocah 13 Tahun Tenggelam di Kolam Galian Pasir Tulungagung
sumber gambar : asset.tribunnews.com
Seorang bocah berusia 13 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di sebuah kolam bekas galian pasir sedalam lima meter di wilayah Tulungagung, Jawa Timur, pada Kamis (12/12/2025). Insiden tragis ini terjadi saat korban dan dua temannya awalnya berencana memancing di tepian Sungai Brantas. Namun, niat mencari ikan berujung petaka ketika korban terpeleset atau terjebak di kolam galian yang berbahaya tersebut. Kapolsek Kedungwaru, Iptu M Anshori, membenarkan kejadian nahas ini dan menyatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan. Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan juga menimbulkan keprihatinan serius di kalangan masyarakat lokal.

Menurut keterangan awal dari pihak kepolisian, korban bersama dua rekannya, yang juga masih anak-anak, berangkat dari rumah pada siang hari dengan tujuan memancing. Mereka semula hendak menuju area di dekat Sungai Brantas yang biasa digunakan untuk kegiatan memancing. Namun, dalam perjalanan atau setelah tiba di lokasi, mereka memutuskan untuk mendekati area kolam galian pasir yang airnya tampak tenang namun menyimpan kedalaman yang ekstrem. Diduga, rasa penasaran atau ketidaktahuan akan bahaya laten di lokasi tersebut menjadi penyebab utama mereka mendekati kolam maut itu.

Belum jelas secara pasti kronologi bagaimana korban bisa sampai terperosok ke dalam kolam tersebut, namun saksi mata menyebutkan bahwa korban tiba-tiba tidak terlihat lagi di permukaan air. Dua teman korban yang berada di lokasi tidak mampu memberikan pertolongan karena kondisi kolam yang curam dan kedalamannya yang mencapai lima meter. Kepanikan segera melanda kedua teman korban yang kemudian berteriak meminta bantuan kepada warga sekitar. Kejadian ini sangat cepat sehingga mereka tidak sempat berbuat banyak untuk menyelamatkan nyawa temannya.

Mendengar laporan dari warga, tim gabungan dari Polres Tulungagung dan Polsek Kedungwaru segera diterjunkan ke lokasi kejadian. Proses evakuasi dan pencarian korban dilakukan dengan melibatkan tim SAR dan juga bantuan dari masyarakat setempat. Beberapa jam kemudian, jasad korban akhirnya berhasil ditemukan di dasar kolam setelah dilakukan penyisiran intensif. Setelah dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa untuk pemeriksaan medis awal sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Kapolsek Kedungwaru, Iptu M Anshori, menegaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah keterangan dari saksi-saksi di lokasi kejadian, termasuk dua teman korban. "Kami sedang mendalami bagaimana korban bisa tenggelam di kolam bekas galian pasir tersebut," ujar Iptu Anshori. Pihak kepolisian juga mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap keberadaan kolam-kolam bekas galian yang tidak memiliki pengamanan memadai. Penyelidikan awal mengarah pada murni kecelakaan, namun proses pendalaman akan terus berlanjut.

Kolam-kolam bekas galian pasir seperti ini seringkali menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak yang kurang menyadari bahayanya. Air yang tergenang dalam jangka waktu lama dapat menciptakan kolam dengan kedalaman bervariasi dan tepi yang labil serta licin. Tidak jarang, area di sekitar kolam tidak dilengkapi dengan pagar pengaman atau tanda peringatan yang memadai. Kondisi ini membuat lokasi tersebut sangat rentan terhadap insiden kecelakaan, terutama bagi mereka yang tidak bisa berenang atau terpeleset.

Insiden tragis ini kembali menjadi pengingat bagi para orang tua dan pengelola area bekas galian agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di dekat area perairan yang berpotensi membahayakan, perlu menjadi perhatian serius. Pihak berwenang juga diharapkan dapat mengidentifikasi dan melakukan penutupan atau pemasangan pengaman pada kolam-kolam galian yang terbengkalai. Upaya kolaboratif dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Kematian bocah 13 tahun di kolam galian pasir ini menjadi duka bersama dan pelajaran berharga akan pentingnya keselamatan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak membiarkan anak-anak bermain di area berbahaya tanpa pengawasan ketat. Pihak kepolisian akan terus memantau situasi dan memastikan langkah-langkah preventif dapat dilakukan demi menjaga keselamatan warga, khususnya anak-anak. Semoga tragedi ini menjadi yang terakhir dan dapat mendorong kesadaran kolektif akan risiko di sekitar lingkungan kita.

Referensi: surabaya.tribunnews.com