News

MPR Gagas Optimalisasi Energi Terbarukan, Dukung Kemandirian Energi Nasional

30 October 2025

MPR Gagas Optimalisasi Energi Terbarukan, Dukung Kemandirian Energi Nasional
Image generated by AI
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) secara aktif menggagas upaya optimalisasi potensi energi terbarukan di Indonesia. Inisiatif ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen penuh terhadap pengembangan sektor energi bersih. Peningkatan kemandirian serta ketahanan energi nasional menjadi pilar utama kebijakan pemerintah. Langkah ini diharapkan dapat membebaskan Indonesia dari ketergantungan impor sumber energi konvensional yang selama ini membebani anggaran negara.

Komitmen Presiden Prabowo untuk mencapai kemandirian energi merupakan agenda strategis jangka panjang bagi pembangunan bangsa. Targetnya adalah memastikan pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia secara merata. Dengan demikian, negara dapat mengelola sumber daya energi sendiri tanpa harus bergantung pada gejolak pasar global. Kebijakan ini juga bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah energi dunia dan menjaga stabilitas ekonomi.

Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno, menegaskan kesiapan lembaga legislatif dalam mendukung program ambisius ini. MPR siap berkontribusi melalui pembentukan serta penyempurnaan berbagai aturan perundang-undangan terkait energi terbarukan. Kerangka hukum yang kuat dan komprehensif sangat diperlukan untuk menarik investasi dan mempercepat implementasi proyek-proyek energi hijau. Dukungan legislasi ini menjadi fondasi penting bagi kemajuan sektor energi terbarukan di Tanah Air.

Proses optimalisasi ini membutuhkan masukan dari berbagai pihak, termasuk para ahli, akademisi, pelaku industri, dan masyarakat sipil. Keterlibatan aktif stakeholder akan memastikan kebijakan yang dihasilkan relevan dan aplikatif di lapangan. Diskusi publik dan konsultasi menjadi instrumen vital dalam merumuskan strategi energi terbarukan yang holistik. Pendekatan partisipatif ini diharapkan mampu menghasilkan regulasi yang inklusif dan efektif bagi semua.

Pengembangan energi terbarukan juga memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertambangan, khususnya dalam penyediaan mineral kritis. Material seperti nikel, kobalt, dan litium menjadi esensial untuk produksi baterai serta komponen energi bersih lainnya. Dengan mendorong transisi energi, Indonesia secara tidak langsung memperkuat hilirisasi industri pertambangan mineral strategis. Hal ini membuka peluang besar bagi peningkatan nilai tambah produk tambang dalam negeri dan penciptaan lapangan kerja.

Potensi energi terbarukan Indonesia sangat besar, mulai dari tenaga surya, angin, panas bumi, hingga hidro yang tersebar di berbagai wilayah. Pemanfaatan sumber daya ini secara maksimal akan mengurangi emisi karbon dan mendukung pencapaian target iklim global. Investasi besar diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur yang mendukung skala produksi energi bersih. Oleh karena itu, dukungan regulasi dan insentif pemerintah menjadi kunci keberhasilan implementasi.

Melalui sinergi antara pemerintah, parlemen, dan seluruh elemen masyarakat, cita-cita kemandirian energi nasional dapat terwujud secara optimal. Upaya ini bukan hanya tentang penyediaan listrik, tetapi juga tentang pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Indonesia berpotensi menjadi pemimpin di kawasan dalam pengembangan energi terbarukan dan teknologi terkait. Transformasi energi ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang dan kemakmuran bangsa.

Referensi: rmol.id