PT Agincourt Resources Tegaskan Banjir Garoga Akibat Hujan Ekstrem, Bukan Operasi Tambang
4 December 2025
13:54 WIB
sumber gambar : asset.tribunnews.com
PT Agincourt Resources (PTAR) secara tegas membantah tudingan yang mengaitkan aktivitas pertambangan mereka dengan insiden banjir bandang yang melanda wilayah Garoga baru-baru ini. Manajemen PTAR menyatakan bahwa fenomena alam ekstrem, khususnya intensitas hujan yang sangat tinggi, serta penyumbatan alami di aliran sungai menjadi pemicu utama bencana tersebut. Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan persepsi publik dan memberikan klarifikasi mendalam mengenai penyebab sebenarnya dari banjir yang berdampak pada masyarakat setempat. Perusahaan menegaskan komitmennya terhadap praktik pertambangan berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan.
Juru Bicara PTAR, dalam keterangan resminya, menjelaskan bahwa analisis lapangan dan data meteorologi menunjukkan adanya curah hujan ekstrem yang tidak biasa terjadi di hulu sungai Garoga selama beberapa hari sebelum kejadian. Hujan dengan intensitas mencapai lebih dari 200 mm dalam 24 jam tercatat di beberapa titik pemantauan, jauh melebihi rata-rata normal. Kondisi geografis wilayah Garoga yang berbukit dan kemiringan lereng yang curam turut memperparah kecepatan aliran permukaan. Informasi ini didapatkan dari stasiun pemantauan cuaca milik perusahaan dan juga data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat.
Selain faktor curah hujan yang melampaui batas, PTAR juga mengidentifikasi adanya penyumbatan material kayu berukuran besar di beberapa titik sempit aliran sungai. Penyumbatan ini terjadi akibat akumulasi batang-batang pohon tumbang dan material vegetasi lain yang terbawa arus deras dari hutan di bagian hulu. Material-material tersebut tersangkut, membentuk bendungan alami yang kemudian jebol karena tidak mampu menahan volume air yang sangat besar. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan volume air dan kecepatan aliran, menyebabkan luapan air meluber ke pemukiman warga dengan daya rusak yang parah.
Manajemen PTAR menyadari betul kekhawatiran masyarakat dan seringnya bencana lingkungan dikaitkan dengan operasi industri. Oleh karena itu, perusahaan telah melakukan investigasi internal yang komprehensif, melibatkan ahli hidrologi dan lingkungan independen untuk memastikan objektivitas temuan. Hasil investigasi ini secara konsisten menunjukkan bahwa area operasi tambang PTAR berada pada jarak aman dari aliran sungai utama yang terdampak banjir, serta tidak ditemukan bukti adanya kontribusi langsung dari aktivitas pertambangan terhadap kejadian banjir tersebut. Sistem drainase dan pengelolaan air tambang perusahaan dirancang untuk tidak membebani ekosistem sungai sekitar.
Menyikapi bencana ini, PTAR telah mengerahkan tim tanggap darurat dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan. Bantuan tersebut mencakup logistik dasar, kebutuhan sandang, hingga dukungan medis bagi korban yang membutuhkan pertolongan. Perusahaan juga berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendukung upaya pemulihan pascabanjir. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan PTAR untuk menjadi tetangga yang baik bagi komunitas di sekitar wilayah operasionalnya.
PTAR menekankan bahwa perusahaan selalu berpegang teguh pada standar operasional pertambangan yang ketat serta regulasi lingkungan yang berlaku, baik nasional maupun internasional. Audit lingkungan secara berkala dan pemantauan dampak lingkungan secara rutin menjadi bagian tak terpisahkan dari operasional PTAR. Perusahaan juga berinvestasi dalam teknologi dan praktik terbaik untuk meminimalkan jejak ekologis dan memastikan keberlanjutan lingkungan. Upaya mitigasi risiko bencana alam juga menjadi perhatian utama dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Ke depannya, PTAR berharap adanya kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mengidentifikasi serta mengimplementasikan solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana serupa. Edukasi tentang penanganan dan pencegahan bencana alam, terutama terkait dengan perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan hulu sungai, menjadi sangat krusial. Perusahaan siap berkontribusi dalam program-program konservasi dan reboisasi di wilayah hulu guna menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak buruk dari fenomena alam di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen PTAR yang holistik terhadap kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.