News

Lirik Lagu 'Tenang Nara' Etnis Manggarai NTT Tersaji Online, Lestarikan Warisan Budaya

15 December 2025
11:52 WIB
Lirik Lagu 'Tenang Nara' Etnis Manggarai NTT Tersaji Online, Lestarikan Warisan Budaya
sumber gambar : asset.tribunnews.com
Kupang, NTT – Lirik lagu daerah "Tenang Nara" yang berasal dari etnis Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini semakin mudah diakses oleh publik luas melalui platform daring. Ketersediaan lirik lagu ini di portal berita Tribunnews menandai langkah penting dalam upaya pelestarian warisan budaya tak benda Indonesia. "Tenang Nara" dikenal sebagai salah satu lagu daerah yang menenangkan dan sarat makna, menggambarkan keindahan alam serta kearifan lokal masyarakat Manggarai. Publikasi ini diharapkan dapat memperkuat apresiasi terhadap kekayaan musik tradisional dan bahasa daerah. Inisiatif semacam ini sangat krusial di era digital untuk menjaga agar generasi mendatang tetap terhubung dengan akar budaya mereka.

"Tenang Nara" merupakan representasi autentik dari kekayaan seni musik etnis Manggarai yang telah diwariskan secara turun-temurun. Lagu ini seringkali dinyanyikan dalam berbagai kesempatan, mulai dari acara adat hingga hiburan sehari-hari, mencerminkan identitas budaya yang kuat. Dengan melodi yang sederhana namun mendalam, lirik-liriknya kerap mengandung pesan tentang keharmonisan dengan alam, ketenangan jiwa, dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Keunikan lagu ini terletak pada kemampuannya untuk tetap relevan dan menyentuh hati pendengarnya lintas generasi. Karakteristik ini menjadikannya salah satu permata budaya yang patut dijaga dan disebarluaskan lebih jauh.

Status "evergreen" yang melekat pada "Tenang Nara" menunjukkan popularitas dan daya tahannya di tengah gempuran musik modern. Lagu ini tidak hanya sekadar melodi dan lirik, melainkan juga bagian integral dari memori kolektif masyarakat Manggarai. Peran lagu daerah dalam membentuk identitas suatu komunitas tidak bisa diremehkan, mengingat ia menyimpan sejarah, nilai-nilai, dan filosofi hidup. Melalui "Tenang Nara", pendengar diajak menyelami nuansa budaya yang otentik dan memahami bagaimana seni menjadi cerminan kehidupan. Upaya mempopulerkan kembali lagu ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap para leluhur yang telah menciptakan warisan tak ternilai.

Kehadiran lirik "Tenang Nara" secara daring juga memiliki potensi besar dalam mendukung promosi pariwisata NTT, khususnya wilayah Manggarai. Wisatawan yang tertarik dengan budaya lokal kini dapat lebih mudah memahami dan mengapresiasi keindahan lagu daerah ini. Musik tradisional seringkali menjadi daya tarik unik yang melengkapi pengalaman perjalanan, menawarkan kedalaman yang berbeda dari sekadar pemandangan alam. Peningkatan aksesibilitas terhadap lirik dan konteks lagu ini dapat menarik minat lebih banyak orang untuk belajar dan bahkan mencoba menyanyikannya. Hal ini secara tidak langsung turut membantu upaya pemerintah daerah dalam memajukan sektor pariwisata berbasis budaya.

Langkah Tribunnews dalam mempublikasikan lirik "Tenang Nara" secara digital menjadi contoh konkret pemanfaatan teknologi untuk pelestarian budaya. Di era serba digital ini, media daring memiliki peran vital dalam menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk generasi muda yang akrab dengan internet. Dengan begitu, lagu-lagu daerah tidak hanya terbatas pada pendengar tradisional, melainkan juga dapat dikenal oleh khalayak global. Inisiatif semacam ini tidak hanya melestarikan teks lagu, tetapi juga membantu menjaga semangat dan makna di baliknya agar tetap hidup. Ini adalah investasi jangka panjang untuk memastikan warisan budaya tidak lekang dimakan waktu dan teknologi.

Pelestarian lagu-lagu daerah seperti "Tenang Nara" bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan sebuah gerakan kolektif yang melibatkan media, komunitas, dan pemerintah. Keberadaan sosok seperti Alfred Dama yang peduli terhadap musik Manggarai turut menginspirasi banyak pihak untuk terus melestarikan warisan ini. Dengan terus menyebarkan dan mengajarkan lagu-lagu tradisional, kita secara aktif berkontribusi pada penguatan identitas bangsa yang beragam. Diharapkan, inisiatif serupa akan terus bermunculan untuk lagu-lagu daerah lainnya, sehingga kekayaan musik Nusantara dapat terus berkembang dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Langkah kecil ini adalah bagian dari upaya besar menjaga agar khazanah budaya Indonesia tetap gemilang di mata dunia.

Referensi: kupang.tribunnews.com