News
Islah Bahrawi Ungkap Dugaan Konflik PBNU Terkait Proyek Tambang
22 December 2025
16:00 WIB
sumber gambar : fajar.co.id
Polemik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali mencuat ke permukaan publik, memicu beragam spekulasi dan perbincangan hangat di tengah masyarakat. Islah Bahrawi, salah satu tokoh yang dikenal vokal, secara mengejutkan membuka tabir di balik gejolak tersebut. Ia menuding bahwa konflik yang terjadi di organisasi Islam terbesar di Indonesia ini tidak semata-mata persoalan ideologi atau kepemimpinan. Menurut Bahrawi, polemik tersebut kuat disinyalir memiliki "aroma" atau keterkaitan dengan kepentingan proyek tambang tertentu. Pernyataan ini sontak menambah kompleksitas permasalahan yang tengah melanda PBNU, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan nahdliyin dan masyarakat luas mengenai integritas organisasi.
Islah Bahrawi, seorang pengamat sosial-politik yang kerap mengikuti dinamika PBNU, mengungkapkan pandangannya yang cukup mengejutkan melalui pernyataan publiknya pada Jumat (20/12/2025). Ia tidak merinci secara eksplisit nama-nama pihak atau proyek tambang yang dimaksud, namun indikasinya sangat jelas mengarah pada upaya perebutan pengaruh demi keuntungan finansial. Pernyataan Bahrawi ini seolah menjadi puncak gunung es dari isu-isu internal yang selama ini beredar sayup-sayup di kalangan terbatas PBNU. Langkahnya untuk membuka kartu ini dinilai sebagai upaya untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas di dalam organisasi yang memiliki peran strategis tersebut. Ungkapannya tersebut tentu saja memicu beragam reaksi, dari dukungan hingga penolakan, menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi PBNU saat ini. Komentar ini disampaikan saat perhatian publik terfokus pada isu-isu internal organisasi.
Tudingan mengenai aroma proyek tambang ini muncul di tengah maraknya pembahasan terkait kebijakan pemerintah mengenai pemberian izin usaha pertambangan (IUP) kepada organisasi kemasyarakatan keagamaan. Kebijakan ini, yang mulai ramai diperbincangkan beberapa waktu terakhir, diklaim bertujuan untuk memberdayakan ormas agar dapat berkontribusi lebih besar bagi umat. Namun, tak sedikit pihak yang khawatir akan potensi konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang di balik kebijakan tersebut. Dalam konteks PBNU, kekhawatiran serupa muncul mengingat besarnya potensi sumber daya alam yang bisa dikelola di Indonesia. Pernyataan Islah Bahrawi dapat dilihat sebagai peringatan dini terhadap potensi penyimpangan dari tujuan mulia organisasi yang seharusnya. Kebijakan baru ini, yang diyakini Islah Bahrawi sebagai salah satu pemicu dinamika, menciptakan sebuah konteks baru yang patut dicermati.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi secara komprehensif dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terkait tudingan serius Islah Bahrawi. Biasanya, PBNU akan mengeluarkan pernyataan yang menyerukan persatuan internal atau membantah keras tuduhan yang dianggap merusak citra dan marwah organisasi. Namun, desakan publik untuk mendapatkan penjelasan yang transparan dan akuntabel semakin menguat, mengingat bobot tudingan yang melibatkan proyek berskala besar. Respons dari jajaran pengurus PBNU sangat dinantikan untuk meredam spekulasi yang beredar luas di masyarakat dan di kalangan nahdliyin. Kejelasan informasi diperlukan agar kepercayaan umat terhadap PBNU tidak terkikis akibat polemik yang berkepanjangan ini. Ketidakjelasan justru dapat memicu asumsi negatif yang merugikan.
Konflik internal yang disebut-sebut beraroma proyek tambang ini berpotensi merusak citra PBNU sebagai organisasi keagamaan yang selama ini dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai keumatan dan keadilan sosial. Kekhawatiran muncul di kalangan nahdliyin bahwa kepentingan materiil dapat menggeser fokus organisasi dari misi dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Tuduhan ini juga bisa menjadi preseden buruk bagi organisasi keagamaan lain jika tidak ditangani dengan serius dan transparan oleh pihak PBNU. PBNU kini dihadapkan pada tugas berat untuk membuktikan bahwa mereka tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip pendiriannya dan khittah perjuangan. Kejadian ini menjadi ujian penting bagi integritas dan soliditas kepemimpinan PBNU di mata publik nasional maupun internasional. Oleh karena itu, langkah tegas dan bijak sangat diperlukan.
Untuk mengatasi polemik ini, berbagai pihak mendesak PBNU untuk segera melakukan investigasi internal yang menyeluruh dan transparan atas tudingan tersebut. Sebuah audit independen mungkin diperlukan untuk memeriksa dugaan keterlibatan dalam proyek-proyek tambang atau konflik kepentingan di antara para pengurus. Dialog terbuka di antara seluruh elemen PBNU juga dianggap krusial untuk mencari akar masalah dan menemukan solusi damai demi kemaslahatan bersama. Penyelesaian yang cepat, adil, dan terbuka akan sangat membantu memulihkan kepercayaan publik serta menjaga marwah organisasi dari intrik. Tanpa langkah-langkah konkret dan proaktif, isu ini dikhawatirkan akan terus membayangi dan menghambat gerak langkah PBNU dalam menjalankan peran strategisnya di tengah masyarakat. Ini adalah momen krusial bagi kepemimpinan PBNU untuk menunjukkan ketegasannya.
Tudingan Islah Bahrawi ini bukan sekadar gosip belaka, melainkan sebuah sinyal peringatan yang sangat serius bagi PBNU sebagai organisasi besar. Sebagai salah satu pilar bangsa dan penjaga nilai-nilai keislaman moderat, integritas PBNU mutlak harus dijaga dari segala bentuk kepentingan sesaat yang merugikan. Masa depan organisasi sebesar PBNU, yang memiliki jutaan anggota dan pengaruh besar di Indonesia, sangat bergantung pada kemampuan para pemimpinnya untuk mengatasi tantangan internal ini dengan bijak dan bertanggung jawab. Publik menanti dengan cermat bagaimana PBNU akan menyikapi dan menyelesaikan dugaan konflik kepentingan terkait proyek tambang ini secara terbuka. Ini penting untuk memastikan bahwa khittah perjuangan organisasi tidak bergeser dari jalur semestinya demi kemaslahatan umat. Kredibilitas PBNU dipertaruhkan dalam polemik kali ini.
Referensi:
fajar.co.id