Perhapi Usul Amman Mineral (AMMN) Pasok Konsentrat Tembaga ke Freeport, Ini Alasannya
3 November 2025
Image generated by AI
Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) secara resmi mengusulkan agar PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMN) memasok konsentrat tembaga ke PT Freeport Indonesia (PTFI). Usulan ini muncul sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan kapasitas smelter dalam negeri serta memperkuat rantai nilai tambah. Perhapi melihat potensi besar dalam sinergi antara kedua raksasa pertambangan tembaga tersebut. Tujuannya adalah memperkuat nilai tambah produk tambang di dalam negeri dan mendukung kebijakan hilirisasi.
Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli, menjelaskan bahwa usulan ini didasari pada prinsip hilirisasi dan peningkatan nilai tambah. Dengan AMMN memasok konsentrat ke smelter PTFI, diharapkan kapasitas pengolahan tembaga domestik bisa termanfaatkan secara maksimal. Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong pengolahan mineral di dalam negeri secara komprehensif. Optimalisasi ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah mentah dan meningkatkan kemandirian industri.
Saat ini, PTFI telah memiliki smelter tembaga di Gresik yang terus beroperasi dan sedang membangun fasilitas pemurnian baru. Di sisi lain, Amman Mineral juga tengah dalam proses pembangunan smelter tembaga terbarunya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dengan proyeksi peningkatan produksi konsentrat tembaga dari AMMN di masa mendatang, dibutuhkan solusi untuk menampung volume tersebut secara efisien. Usulan Perhapi menjadi sangat relevan untuk menjaga keseimbangan antara produksi dan kapasitas pengolahan yang tersedia.
Sinergi antara AMMN dan PTFI melalui pasokan konsentrat ini tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan dari sisi operasional. Lebih dari itu, Perhapi menekankan bahwa ini adalah demi kepentingan nasional dalam industri pertambangan secara keseluruhan. Kolaborasi semacam ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok tembaga global. Hal ini juga dapat menciptakan efisiensi operasional dan mengurangi risiko pasar yang tidak terduga.
Implementasi usulan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap iklim investasi di sektor pertambangan nasional. Kebijakan hilirisasi yang diusung pemerintah akan semakin kuat dengan adanya contoh konkret kolaborasi industri yang efektif. Peningkatan kapasitas pengolahan domestik juga akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat. Ini juga menunjukkan komitmen Indonesia terhadap pengelolaan sumber daya mineral yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Bagi PTFI, pasokan tambahan konsentrat dari AMMN dapat memastikan operasional smelternya berjalan optimal tanpa kekurangan bahan baku penting. Sementara itu, AMMN akan mendapatkan pasar domestik yang stabil untuk produk konsentratnya, mengurangi kompleksitas logistik ekspor yang seringkali menantang. Secara keseluruhan, industri pertambangan tembaga Indonesia akan menjadi lebih tangguh, terintegrasi, dan memiliki daya saing global yang lebih kuat. Ini adalah langkah maju menuju kemandirian industri nasional di sektor mineral.