News
DPR Mendesak Kemenhut Bertindak Cepat Ungkap Jaringan Pembalakan Liar Pemicu Bencana Lingkungan
11 December 2025
10:08 WIB
sumber gambar : akcdn.detik.net.id
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) kembali menyuarakan desakan kuat kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemenhut) untuk segera bertindak tegas mengungkap dan menindak sindikat pembalakan liar atau illegal logging. Desakan ini datang dari Anggota DPR RI, Riyono, yang menyoroti dampak serius aktivitas ilegal tersebut terhadap terjadinya bencana alam di sejumlah wilayah, khususnya di Aceh dan Sumatra. Penegasan ini menggarisbawahi urgensi penanganan masalah lingkungan yang telah lama menjadi momok bagi kelestarian hutan Indonesia. Keberadaan sindikat-sindikat ini dinilai sebagai akar masalah yang memperparah krisis lingkungan dan sosial di berbagai daerah. Oleh karena itu, percepatan investigasi dan penindakan hukum menjadi suatu keharusan yang tak bisa ditunda lagi demi keselamatan ekosistem dan masyarakat.
Riyono menekankan bahwa pelanggaran hukum di sektor kehutanan, terutama pembalakan liar, telah secara langsung berkontribusi pada serangkaian bencana ekologis yang merugikan. Ia mencontohkan banjir bandang, tanah longsor, dan kekeringan ekstrem yang semakin sering melanda provinsi-provinsi di Aceh dan Sumatra akibat deforestasi masif. Degradasi hutan akibat penebangan pohon secara ilegal mengurangi kemampuan tanah menahan air, sehingga memicu erosi dan peningkatan risiko bencana alam yang signifikan. Kondisi ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga menimbulkan kerugian material dan korban jiwa di kalangan masyarakat pedesaan yang rentan. Oleh karena itu, langkah konkret dari Kemenhut sangat dinantikan untuk menghentikan laju kerusakan tersebut dan memulihkan fungsi lingkungan.
Menurut Riyono, Kemenhut harus bergerak lebih agresif dalam upaya pengungkapan jaringan pembalakan liar yang terorganisir dan memiliki koneksi luas. Proses ini tidak cukup hanya menangkap pelaku lapangan, melainkan harus menyasar otak di balik operasi ilegal tersebut, termasuk para pemodal dan beking-bekingnya yang seringkali berada di balik layar. Diperlukan koordinasi yang kuat antara Kemenhut dengan aparat penegak hukum lainnya seperti Kepolisian dan Kejaksaan, serta lembaga intelijen untuk efektivitas penindakan. Pendekatan holistik ini diharapkan mampu membongkar struktur sindikat dari hulu ke hilir, memastikan keadilan ditegakkan, dan memberikan efek jera bagi pelaku lainnya. Tanpa penindakan tegas pada tingkat sindikat, masalah ini akan terus berulang dan merusak lingkungan secara sistematis.
Isu pembalakan liar bukan hanya masalah lokal di Aceh dan Sumatra, melainkan persoalan serius yang berdampak pada skala nasional, bahkan global. Kerusakan hutan tropis Indonesia memiliki implikasi terhadap perubahan iklim dunia, hilangnya keanekaragaman hayati yang tak tergantikan, dan terganggunya keseimbangan ekosistem secara fundamental. Hutan adalah paru-paru dunia dan sumber kehidupan bagi berbagai flora dan fauna endemik yang tak ternilai harganya, serta penyedia jasa lingkungan vital seperti regulasi air dan udara. Perlindungan terhadap aset alam ini harus menjadi prioritas utama pemerintah, tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk masa depan bangsa. Keterlibatan aktif masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya juga krusial dalam upaya menjaga kelestarian hutan.
Di sisi lain, tugas Kemenhut dalam memberantas pembalakan liar memang tidak mudah dan penuh tantangan. Mereka kerap menghadapi berbagai kendala, mulai dari luasnya wilayah hutan yang harus diawasi dengan sumber daya terbatas, keterbatasan personel dan anggaran, hingga ancaman dari pihak-pihak yang terlibat dalam sindikat yang seringkali memiliki kekuatan besar. Oleh karena itu, dukungan penuh dari semua elemen pemerintahan dan masyarakat menjadi sangat penting untuk memperkuat posisi Kemenhut. Peningkatan kapasitas penegak hukum kehutanan, penggunaan teknologi pengawasan mutakhir seperti citra satelit dan drone, serta penguatan regulasi perlu terus dilakukan secara berkesinambungan. Transparansi dalam penanganan kasus juga vital untuk membangun kepercayaan publik dan memastikan proses hukum berjalan tanpa intervensi pihak manapun.
Dengan desakan yang semakin kuat dari parlemen ini, publik menantikan respons cepat dan konkret dari Kemenhut terkait komitmen mereka dalam penegakan hukum lingkungan. Keberhasilan dalam mengungkap dan menindak sindikat pembalakan liar akan menjadi tolok ukur komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menanggulangi bencana alam yang terus mengintai. Langkah nyata ini diharapkan mampu memulihkan fungsi hutan sebagai penopang kehidupan dan mengurangi risiko bencana di masa mendatang. Perlindungan hutan adalah investasi jangka panjang yang krusial untuk kesejahteraan bangsa dan keberlanjutan bumi kita secara keseluruhan.
Referensi:
news.detik.com